Detail Produk
JUDUL: PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI: TEORI & PENGEMBNGANNYA
PENULIS: Annafi' Nurul 'Ilmi Azizah | Indah Viarani Putri | Atik Puji Suranti
Jelena Azra Istiadah | Cindy Chesa Angraini | Lisa Mutiara Dewi
Destri Wulan Syahputri | Niken Putri Jihaddini | Dinda Hasna Hamidah
Salsa Nabila Hisnaya | Ellyana Nur Azzura | Windi Raga Utami | Iin Rita Komalla
EDITOR: Annafi' Nurul 'Ilmi Azizah, M.Pd.
SINOPSIS:
Kognisi kognitif berasal dari kata cognition yang memiliki padanan kata knowing (mengetahui). Berdasarkan akar teoritis yang dibangun oleh Piaget, beberapa penulis mendefinisikan kognisi dengan redaksi yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sama, yaitu aktivitas mental dalam mengenal dan mengetahui tentang dunia (Khiyarusoleh, 2016).
Pada aspek pengembangan kognitif, kompetensi dan hasil belajar yang diharapkan pada anak adalah anak mampu dan memiliki kemampuan berfikir secaralogis, berfikir kritis, dapat memberi alasan, mampu memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Sebagai pendidik kita perlu menstimulasi bidang-bidang perkembangan kognitif anak secara optimal, agar informasi yang diperoleh anak terhadap suatu objek dapat menyeluruh.
Pengembangan Kognitif anak usia dini diarahkan pada pengembangan Auditory, Visual, Taktil, Kinestik. Aritmatika, Geometri, dan Sains. Sedangkan Ranah kognitif adalah yang pertama kali dikembangkan oleh Bloom. Ranah kognitif ialah kemampuan yang merupakan hasil kerja otak. Bloom (1956) membagi ranah kognitif ini menjadi enam tingkatan kemampuan yang tersusun secara hierarkis mulai dari: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.