Detail Produk
JUDUL : RUANG HATI DALAM SECANGKIR KOPI
PENULIS : Ferril Irham Muzaki
SINOPSIS:
Hari pengadilan tiba, dan Denia tiba di pengadilan dengan tekad yang bulat. Dia berdiri di depan hakim dengan tegar, siap untuk memperjuangkan hak-hak privasi dan keamanan data pengguna "Cerita Hidup".
“Kami mengajukan gugatan ini atas nama para pengguna 'Cerita Hidup' yang data pribadinya telah bocor karena kelalaian perusahaan, mohon tanggung jawab saudara Bagas selaku CEO” ujar Denia dengan tegas di depan pengadilan.
“Tapi ini kan bukan kesalahan kami sepenuhnya, mengingat itu adalah upaya penarikan paksa metadata. Kami mencurigai ada perusahaan kecerdasan buatan yang berniat menggunakan data pengguna untuk melatih kecerdasan buatan mereka agar bisa berinteraksi selayaknya manusia.” Balas Bagas.
“Secara pribadi aku tidak ada masalah denganmu Bagas, aku juga mengenalmu secara pribadi ketika kau memilih untuk mempelajari bahasa pemrograman ketimbang kuliah, 20 tahun yang lalu. Masalahnya algoritma yang kau buat itu telah membuat menciptakan kekacauan di negara ini.”
“Baiklah, lantas kau punya bukti keterkaitan langsung antara algoritma yang aku buat sejak SMK sampai kuliah dengan kekacauan yang aku timbulkan, kau kan bisa menghitung kerugian yang ditimbulkan oleh algorimta itu, karena itu adalah keahlianmu di waktu kuliah.” Ucap Bagas berusaha membela
Denia kemudian menyajikan bukti-bukti yang menggambarkan dampak buruk dari kebocoran data tersebut, termasuk identitas yang dicuri, informasi pribadi yang disalahgunakan, dan kerugian finansial yang dialami oleh para pengguna.