Detail Produk
PENERBIT TAHTA MEDIA GROUP
JUDUL : PENANGANAN KETERLAMBATAN BICARA PADA ANAK
PENULIS : Sisi Rosida , Ristra Sandra Ritonga, Rizky Vita Losi
ISBN : (ON PROSES)
SINOPSIS :
Permasalahan keterlambatan bicara merupakan keluhan utama paling sering dikeluhkan orang tua. Anak yang mengalami keterlambatan berbicara akan menghadapi beberapa masalah dalam proses belajarnya di sekolah, diantaranya kesulitan belajar, membaca, menulis, dan beberapa masalah lainnya secara menyeluruh. Metode bermain peran fabel dengan menggunakan boneka jari menjadi salah satu alternatif dalam penanganan keterlambatan bicara anak. Memberikan ransangan dengan “bermain peran” menggunakan boneka jari sebagai media untuk menumbuhkan rasa percaya diri, melahirkan interaksi secara langsung antara anak dan guru untuk menjalin komunikasi berstimulus pada anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui proses penggunaan dongeng fabel melalui boneka jari sebagai usaha menangani keterlambatan bicara anak. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif, berlokasi di Kelompok Belajar IT Alwashliyah Klambir V Kebun. Subjek penelitian meliputi 14 siswa dan guru kelas. Pengambilan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan, (1) Gejala-gejala anak yang mengalami keterlambatan Berbicara, seperti: kesulitan dialog bicara, terganggunya kelancaran bicara yang menyangkut pencarian daftar kosakata dalam memori (finding words), kesulitan menyatukan elemen dalam sebuah cerita, sulit dalam membangun kalimat, perbendaharaan kata kurang jelas, dan anak sama sekali tidak mau bicara. (2) Usaha yang dilakukan dalam penanganan anak terlambat berbicara melalui dongeng fabel menggunakan media boneka jari yang berdampak langsung pada diri anak. (3) Metode dongeng fabel menggunakan boneka jari yang mempengaruhi perkembangan berbahasa anak salah satunya yaitu keterlambatan bicara yang disebabkan kurangnya stimulus bahasa. Perlahan anak yang mengalami keterlambatan bicara mulai membuka diri dan mau mengucapkan kata-kata meskipun masih terbata-bata.